Posts

Showing posts from November, 2018

Taukah Kamu: Struktur Vertikal Rumah Tongkonan

Image
Dalam pembangunan tongkonan sistem struktur yang digunakan adalah sistem konstruksi pasak (knock down). Tahukah kamu apa sistem konstruksi pasak itu? Yaitu teknik konstruksi dengan sistem sambungan tanpa paku dan alat penyambung selain kayu.  Dalam pandangan agama leluhur Aluk To Dolo, struktur tongkonan dibagi menjadi tiga bagian utama. Ketiga bagian tersebut adalah bagian bawah atau kaki (sallu banua), bagian tengah atau badan (kale banua), dan bagian atas (rattiang banua). Mari kita lihat pembagiannya pada gambar berikut ini. 1. Bagian Bawah atau Kaki (Sallu Banua) Dalam kepercayaan orang Toraja sallu banua disebut sebagai dunia bawah. Fungsinya adalah sebagai kandang kerbau atau babi. Bagian ini merupakan kolong rumah yang terdiri atas pondasi, kolom atau tiang (a'riri), balok, dan tangga. a. Pondasi Pondasi terbuat dari batuan gunung yang disebut batu paradangan. Di atas batu tersebut diletakkan kolom/tiang penyangga tongkonan tanpa adanya pengikat. b. Kol

Taukah Kamu: Perkembangan Tongkonan

Image
Dilihat dari bentuk atap dan penampilan bangunan secara keseluruhan, arsitektur tongkonan memang sangat unik. Keindahan arsitektur tongkonan saat ini tentu bukan terjadi secara tiba-tiba. Ada proses perkembangan panjang sehingga tongkonan menjadi bentuknya seperti saat ini. Perkembangan yang terjadi pada tongkonan menyangkut penggunaan ruangan, pemakaian bahan, bentuk, hingga pada cara membangun. Berikut ini proses perkembangantongkonan dari hasil penelitian mahasiswa Universitas Indonesia dalam Kuliah Kerja Toraja 1975. Bentuk rumah pertama yang dikenal masyarakat Toraja masih sangat sederhana. Bangunannya berupa atap yang disangga dangan dua tiang dan dinding tebing. Bangunan semacam pondok tersebut diberi nama lantang tolumio. Pada tahap kedua rumah dibuat dengan memanfaatkan empat pohon yang berdekatan. Keempat batang pohon tersebut dijadikan sebagai tiang. Karena letaknya di atas pohon, bentuk rumah ini disebut pondok pipit atau dikenal juga dengan nama pandoko dena. P

Taukah kamu: Makna Ornamen Ukiran Pada Rumah Tongkonan

Image
Banyak sekali motif ukiran yang dibuat oleh suku Toraja. Setiap ukiran memiliki nama khusus. Motif ukiran ada bermacam-macam, seperti hewan, tumbuhan, bentuk geometri, benda di langit, cerita rakyat, dan lain-lain. J.S. Sande menemukan setidaknya ada 67 motif ukiran Toraja. Ukiran- ukiran tersebut mengandung makna dan nilai-nilai kehidupan yang berhubungan erat dengan falsafah hidup orang Toraja. Di antaranya nasihat agar menjalani hidup dengan baik dan benar, selalu bekerja keras, saling menghargai, selalu menjaga persatuan dan kekeluargaan serta ketakwaan kepada Tuhan. Berikut ini beberapa jenis ukiran Toraja beserta maknanya. 1. Pa'tedong Sumber: Wikipedia Pa'tedong berasal dari kata tedong yang berarti kerbau. Bentuknya seperti bagian muka seekor kerbau. Ukiran ini melambangkan kesejahteraan bagi masyarakat Toraja. 2. Pa' Barre Allo Sumber: pinterest.com Pa' barre allo berasal dari kata barre (terbit/bulat) dan allo (matahari). Be

Taukah Kamu: Jenis Tongkonan Berdasarkan Kedudukan Penguasanya Dan Jumlah Ruangan Di dalamnya

Image
Ada berapa jenis tongkonan yang kamu ketahui? Bagi orang di luar masyarakat Toraja, mungkin menganggap semua tongkonan sama saja. Bahkan mungkin ada yang sulit membedakan antara tongkonan dan rumah biasa. Pada bagian ini kita akan mengenal jenis-jenis tongkonan berdasarkan kedudukan penguasanya dan jumlah ruang di dalamnya. Berdasarkan peranan penguasanya, dikenal tiga jenis tongkonan, yaitu tongkonan layuk, tongkonan pekaindoran, dan tongkonan batu a'riri. Bentuk ketiga tongkonan tersebut serupa, hanya saja terdapat perbedaan pada tiang. Tongkonan layuk dan tongkonan pekaindoran memiliki tiang tengah yang disebut a'riri posi. Selain itu, terdapat hiasan berbentuk kepala kerbau (kabogo) dan kepala ayam (katik). 1. Tongkonan Layuk atau Pesio Aluk (Maha Tinggi/Agung) Tongkonan layuk Dokumentasi: Weni Rahayu Di buku: Tongkonan Mahakarya Arsitektur Tradisional Suku Toraja Banua tongkonan layuk menjadi pusat pemerintah dan kekuasaan sesuai peraturan adat Tana Tor