Jejak Gempa Sesar Palu Koro-sesar Matano di Pesisir Danau Matano



Dalam ingatan orang-orang tua di Sorowako, diceritakan bahwa orang tua mereka dulu pernah tinggal di pesisir danau Matano yang sekarang kita kenal sebagai area Pantai Ide, Pontada. Di tempat itu dulu ada sebuah kampung yang lenyap tersapu bersih oleh air bah.

Pertama kali kisah itu dituturkan kepada kami, kejadiannya beberapa tahun setelah peristiwa tsunami Aceh. Maka tidak heran, jika orang tua menggambarkan kejadiannya sama dengan naiknya air danau seperti tsunami. Orang Sorowako menyebutnya Lolowi. Dituturkan juga, banyak ikan Botini lontoh, ikan Botini terapung. Sama halnya jika ombak besar di sore hari, dulu kami sering temukan ikan Botini lontoh.

Terdapat beberapa versi cerita yang berkaitan dengan kejadian tersebut. Semuanya mengarah ke pantangan atau larangan yang dilanggar hingga yang mereka percaya sebagai Tuhan, marah. Orang-orang yang selamat masa itu sebagian besar adalah turunan penduduk asli Sorowako. Konon, orang-orang yang hanyut terbawa arus, mereka berubah menjadi ikan Masapi. Hingga orang Sorowako pantang makan ikan Masapi. Sedangkan kampung yang lenyap itu disebut Pontadaa, tempat penampungan.

Tahun kejadian, tidak ada catatan yang pasti. Tapi jika dihubungkan dengan Peta dari link Ekspedisi Palu Koro, kemungkinan kejadiannya tahun 1828 dengan 7,9 SR.

Terakhir, orang Sorowako menyebut lelu untuk kata gempa. Itu berarti, gempa bukanlah hal yang baru.

Comments

Popular posts from this blog

Ulelean pare " banne liling sola banne oki' "

Jenazah Abadi Santa Bernadette

Perempuan Ini Dinobatkan Sebagai Ratu Teknik Tanda Anak Teknik Sangat Menghargai Perempuan