Mengungak kebrutalan pelaku pembunuhan Haringga Sirilia Supporter Persija


Luar Biasa Biadap Pengeroyok Haringga, Dubur Korban Ditusuk Pipa Besi Sampai Kelojotan
Rekonstruksi pembunuhan suporter Persija, Haringga Sirila (23) menguak kebrutalan pembunuh. Ada penusuk dubur Haringga dengan pipa besi. Sampai kelojotan.
Rekonstruksi digelar Satreskrim Polrestabes Bandung di lokasi aslinya, Rabu (26/9/2018) siang. Di area parkir biru Stadion Gelora Bandung Lautan Ali (GBLA). Rekontruksi 16 adegan melibatkan delapan tersangka.
Mereka adalah Budiman (41), Goni Abdurahman (20), Cepi Gunawan (20), Aditya Anggara (19), Dadang Supriatna (19), Joko Susilo (39), serta dua tersangka di bawah umur, Shm (17‎) dan Dfh (16).
Kemudian enam saksi mata, dua di antaranya Adang Ali (67) pedagang bakso dan Dede Supriyadi (40). Dalam rekontruksi ini, tak ada adegan awal mula Haringga bisa diketahui sebagai suporter Persija Jakarta
Rekontruksi bermula saat Adang, penjual bakso, berusaha menghentikan massa yang menyeret Haringga Sirla ke dekat gerobak rodanya. Kemudian Budiman memukul korban dengan tongkat di sebelah gerobak roda bakso.
Saat itu, Haringga Sirla dalam posisi duduk di trotoar dan Budiman berdiri di belakangnya kemudian memukul tiga kali ke kepala dan tubuh Haringga.
Setelah itu, giliran Shm memukul korban dua kali memakai tangan kiri dan kanan ke kepala korban. Pada bagian kepala korban, Shm memululnya dengan keling.
Pengeroyokan berlanjut oleh Dadang Supriatna. Ia menendang kepala korban yang sudah terbaring di bawah trotoar.
“Saat dia berusaha bangun, saya tendang kepalanya karena kepalanya dekat dengan kaki saya,” ujarnya.
Goni yang berada di sisi lain saat Dadang menendang kepala korban, menginjak-injak punggung korban yang ‎baru saja tersungkur setelah dihajar Dadang.
Aditya yang sempat berusaha melerai pengeroyokan, akhirnya ikut menendang tubuh korban setelah melihat kartu tanda anggota The Jakmania di saku korban.
Ia membakar kartu tanda anggota The Jakmania milik Haringga Sirla menggunakan korek api. “Saya menendang punggungnya dua kali, saat itu dia sudah berdarah,” ujarnya.
Dfa, yang masih belia, menginjak-injak perut korban dengan kaki kanannya sebanyak dua kali. Di saat bersamaan, Cepi juga menendang punggung korban‎ dua kali.
Kemudian Joko, sempat tidak mengakui memukul atau menendang korban. “Saya tidak ikutan memukul,” ujar Joko.
Mimik mukanya tampak tertekan dan marah. Ia bahkan terlihat mengancam Dani yang justru melihat Joko menendang korban. Polisi langsung menghardik Joko.
“Kamu enggak usah ngancam-ngancam Dani segala. Saya lihat muka kamu ke Dani,” ujar seorang polisi. Namun, Joko tetap membantah ikut menendang atau memukuli Haringga.
Akhirnya, Dani memperagakan adegan Joko memukul dan menendang korban. Kemudian, adegan Joko memukul dan menendang digantikan seorang polisi. Joko meskipun membantah, tapi saksi menegaskan, Joko memukul dan menendang.
Dalam adegan tersebut, ada adegan yang diperankan anggota polisi. Karena, pelakunya belum tertangkap.
Ini yang Paling Sadis
Adegan ini paling brutal. Paling sadis. Ketika Haringga sudah berdarah-darah tak berdaya, dalam posisi duduk di trotoar, seorang pria membawa pipa besi. Celana panjang coklat, jaket biru putih.
Pria itu datang mendekati Haringga yang bajunya sudah dilucuti. Begitu juga celananya sudah dilorot, sehingga kelihatan pantatnya. Nyaris telanjang.
Pipa dipukulkan ke kepala Haringga berkali-kali. Kiri dan kanan, kiri-kanan. Akibatnya, Haringga jatuh tertelungkup lagi.
Pada saat Haringga tertelungkup, dengan pantat kelihatan, pipa besi itu ditusukkan ke bagian dubur Haringga. Menancap. Haringga kelojotan. Dalam kondisi sekarat, tubuh Haringga diseret ke arah yang lebih terbuka. Lalu dihajar lagi. Sampai dia tak bergerak lagi.
Polisi belum menemukan pria paling brutal yang menusuk dubur Haringga dengan pipa besi itu. Sehingga dalam rekonstruksi, peran pria itu digantikan polisi

Tersangka lain yang juga belum tertangkap, adalah yang pertama kali menyeret Haringga ke dekat gerobak roda bakso milik saksi Adang. Semula Haringga sudah dihajar di tempat lain.
Ada lagi yang belum tertangkap. Pria yang menyeret tubuh Haringga dari dekat gerobak bakso, menuju ke tempat lain. Haringga masih dihajar lagi di tempat lain lagi.
“Kami masih memburu tersangka lain karena seperti yang kami katakan sebelumnya, tersangka kemungkinan besar bertambah. Rekonstruksi untuk memperjelas peran tiap tersangka,” kata Yoris.

Via: Birgaldo Sinaga

Comments

Popular posts from this blog

Jenazah Abadi Santa Bernadette

Taukah Kamu: Struktur Vertikal Rumah Tongkonan

Ulelean pare " banne liling sola banne oki' "